Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes Sumbawa, Siap Ikuti Lomba Kampung Sehat Jilid II

  • Bagikan

Sejak di launchingnya lomba Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru 2 (jilid 2) di Lapangan Tenis, Mako Polda NTB, Kota Mataram, Kamis (18/02/2021) yang lalu, seluruh desa di kabupaten Sumbawa ada 157 desa mengikuti lomba tersebut.

Lomba Kampung sehat Nurut Tatanan Baru 2 (Jilid 2) ini akan berlangsung selama 3 bulan, yakni mulai tanggal 10 Februari sampai dengan 20 Mei 2021.

Beberapa bidang yang menjadi indikator pelaksanaan kampung sehat kali ini adalah bidang kesehatan, bidang keamanan dan bidang ekonomi kreatif dengan mengedepankan motivator, fasilitator, dan dinamisator dalam rangka memutus mata rantai penyebaran covid-19 di NTB.

Selain itu juga lomba Kampung Sehat Jilid 2 ini untuk meningkatkan ketahanan pangan dan menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif sehingga masyarakat NTB semakin produktif.

konsep Kampung Sehat pada dasarnya adalah untuk menjadikan peran aktif masyarakat sebagai kunci keberhasilan penanganan covid-19 dan pemerintah daerah, TNI dan Polri sebagai motivator, fasilitator dan supervisor di NTB.

salah satu desa yang ikut program lomba kampung sehat jilid II, yakni Desa Jorok Kecamatan Unter Iwes.
Kades Jorok, Rusman Akang didampingi Babinsa Sertu Ramli, dan Bhabinkamtibmas Bripka Dody Rawandi saat ditemui di Kantor desa setempat mengatakan bahwa pemerintah Desa Jorok siap menghadapi lomba kampung sehat jilid II.

menurut Kades Roman sapaan akrab Rusman Akang, sejak awal pandemi covid-19 setahun yang lalu, pemerintah desa melibatkan karang taruna untuk menjaga portal pintu masuk desa serta membagi masker kepada pengguna jalan baypass. bahkan, merokok di tempat umum ada lokasi tertentu yang disiapkan karena desa jorok telah memiliki Perdes yang mengaturnya, dibarengi dengan pemeriksaan suhu badan Satgas Desa.

“kami memiliki posko kesehatan dengan mengoptimalkan keberadaan Pustu. begitu juga dengan Rumah Isolasi Mandiri telah kami siapkan”, ujar Kades Roman.

menurutnya, inovasi untuk membangkitkan UMKM lokal dan beberapa Home Industry ditopang oleh keberadaan BUMDES. terhadap ketahanan pangan, warga di sini sekitar 90 persen didominasi profesi bertani yang didukung oleh alam sehingga ketersediaan air selalu ada. kebun gizi dan bibit juga sudah lama ada sejak awal pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat.

kasus gizi buruk nol persen di desa jorok. sedangkan program peningkatan kapasitas warga dilaksanakan secara rutin. keamanan desa selalu terjaga karena adanya sinergitas Tiga Pilar Kamtibmas.

“dalam hal keamanan desa, di desa jorok ada program patroli desa yang dilaksanakan setiap bulan ke masing-masing dusun. kegiatan itu sebenarnya merupakan penyuluhan hukum namun dikemas dalam bentuk tatap muka antara warga dengan pemerintah desa dalam memberikan pemahaman Kamtibmas”, papar Kades Roman.

meskipun ada warga desa ini yang positif covid-19, sambung Kades Roman, hal itu tidak terjadi di desa jorok. artinya, pasien positif kontak erat di luar desa, seperti di tempat kerja atau di tempat lainnya. setiap warga yang ada kebutuhan atau aktifitas di luar desa tetap menggunakan masker, begitu pula dengan warga yang masuk ke dalam desa jorok.

“intinya, pemerintah desa jorok didukung oleh warga dan kalangan lainnya siap menghadapi lomba kampung sehat jilid II yang diinisiasi oleh Kapolda NTB”, tutup Kades Roman. (Hms)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *