Kota Bima, NTB (30/04) – Kian mengganasnya angka penyebaran penderita Covid_19 belakangan ini, mendapat atensi khusus Wakapolda NTB Brigadir Jenderal Polisi Drs Asby Mahyuza. Dalam agenda Silaturahmi Kamtibmas nya di Bima, ia menekankan kepada para anggotanya dan masyarakat agar tetap taat dengan Protokol Kesehatan Covid_19.
Karena dengan taat menjalankan Prokes Covid_19 inilah katanya, menjadi cara paling ampuh serta murah meriah jika ingin terbebas dari serangan virus mematikan yang menjadi ancaman seluruh dunia tersebut.
“Penyakit ini sakitnya memang tidak terlalu terasa serius tapi resikonya ini yang tinggi sekali,” ingatnya saat bersama para anggotanya di Mapolres Bima Kota Selasa (27/04) sore kemarin.
Lantaran efek sakitnya yang tidak terlalu beresiko inilah menurut Wakapolda, hingga masyarakat mudah menyepelekan Covid_19 serta munculnya sebagian orang yang menganggap hoax penyebaran penyakit ini.
“Karena masyarakat yang tidak percayalah makanya begini. Terus berkembang dan makin bertambah,” tukasnya dengan nada serius.
Ia mengkhawatirkan, karena acuhnya masyarakat inilah hingga berani mengabaikan Prokes Covid_19, akan menimbulkan klaster baru penyebaran virus yang awalnya disebutkan berasal dari Wuhan China tersebut.
Ambil contoh kecil katanya seperti kasus di Bima, yang semula berada pada zona hijau, kemudian berubah menjadi zona orange hingga pada puncak zona berbahaya yakni merah. Hingga kemudian fluktuatif sampai dengan menjelang pertengahan tahun 2021 ini.
“Ini sama halnya terjadi dengan daerah-daerah lain. Kasusnya pun sama,” tegasnya disela-sela menunggu waktu berbuka puasa di Mako Polres Bima Kota.
Tak pelak seriusnya kasus perkembangan Covid_19 ini, hingga orang nomor satu di Indonesia langsung turun tangan mengimbau masyarakat agar menjadi terdepan berperan dalam memutus mata rantai penyebaran Covid_19 di Indonesia.
“RI 1 sampai turun tangan untuk melarang buka bersama, mudik dan lainnya karena itu. Meskipun harus kita akui, yang meninggal angkanya signifikan juga diikuti angka kesembuhan yang juga kian meningkat,” urainya.
Jangan sampai katanya, kasus seperti di India yang belakangan diketahui bersama angka kematian yang meroket drastis hingga pemerintah dan masyarakat sendiri kewalahan dalam menangani virus berbahaya tersebut.
Ia menegaskan warga Indonesia khususnya di Bima lebih-lebih, harus belajar dari India yang mengabaikan Prokes Covid_19 hingga ratusan ribuan nyawa melayang. “Dan jangan sampai transmisi dari India itu masuk ke sini. Mereka itu awalnya sengaja melepas masker dan lainnya di acara keagamaan dan Pilkada,” ingatnya berkali-kali.
Tidak hanya menekankan pada anggotanya, momen Silaturahmi Kamtibmas nya selama dua hari berturut-turut kemarin, juga mengingatkan kepada masyarakat. Saat ia menyerahkan bantuan ke Pondok Pesantren Al Husaini dan mengunjungi salah satu Kampung Sehat di Kota Bima, Kelurahan Oimbo Kota Bima.
Ia menekankan warga agar tetap menggunakan masker terlebih saat keluar rumah, menjaga jarak minimal satu meter serta rajin mencuci tangan dengan baik dan benar.