Binkam  

56 Lansia di Kediri Berhasil Divaksinasi, Faktor Kesehatan 14 Lansia Lainnya Alami Penundaan

Kediri – Dalam mensukseskan Lomba Kampung Sehat II di Wilayah Kediri Lombok Barat, Polsek Kediri dan UPT BLUD Puskesmas Kediri kebut pelaksanaan Vaksinasi lansia di Wilayahnya.

Polsek Kediri Polres Lombok Barat Polda NTB bersama UPT BLUD Puskesmas Kediri, bersinergi dalam mensukseskan dan pengamanan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Sinovac kepada lansia se Kec. Kediri.

 

Kapolsek Kediri AKP Arjuna Wijaya, SIK mengatakan, untuk kelancaran pelaksanaan Vaksinasi, Polsek kediri bersama UPT BLUD Puskesmas Kediri sebelumnya gencar lakukan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi ini, Sabtu (1/5/2021).

“Selain melakukan Sosialisasi, tentunya harus didukung pendataan yang akura, untuk kelancaran vaksinasi sehingga dapat mencapai target, seperti yang diharapkan,” ungkapnya.

Sosialisasi dilakukan untuk meyakinkan vaksin covid-19 aman, halal dan menyehatkan, dalam giat tersebut juga anggota Polsek Kediri melakukan antar jemput terhadap lansia yang akan di vaksin.

“Ini saya rasa penting, sehingga terlihat dari antusias lansia yang ikut melaksanakan vaksinasi untuk mencapai target yang diharapkan,” terangnya.

Sehingga terdaftar sebanyak 70 orang lansia yang ikut berpartisipasi, walaupun mengalami penundaan terhadap 14 orang lainnya yang disebabkan oleh factor Kesehatan.

“Walaupun untuk percepatan vaksinasi, ketelitian dalam pemeriksaan Kesehatan juga tidak diabaikan, sehingga terjadi penundaan terhadap sejumlah lansia karena alami hipertensi,” ucapnya.

Kapolsek memastikan, melalui kerja sama Batalyon Vaksinator TNI-Polri dan Pemda Lobar, akan terus dilakukan pemantauan, sehingga dapat dilakukan vaksinasi pada tahap berikutnya.

Dalam vaksinasi ini, sesuai dengan Standar Prosedur Kesehatan, sebelum vaksinasi diawali dengan sterilisasi ruangan, dilanjutkan dengan proses regristrasi, screaning pemeriksaan Kesehatan.

“Pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah, serta diagnosis penyakit yang diderita seperti jantung, diabetes dan ginjal, guna memastikan keamanan dalam vaksinasi Covid-19 produksi sinovac,” jelasnya.

Dilanjutkan dengan vaksinasi dan observasi selama 30 menit, setelah itu diberikan kartu tanda telah melaksanakan vaksinasi Covid 19 sesuai dengan aplikasi screening.

“Terhadap yang mengalami penundaan, akan dilakukan pemeriksaan secara berkala, sehingga vaksinasi dapat dilakukan pada kegiatan berikutnya, setelah dipastikan kondisi Kesehatan benar-benar mendukung,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *