Lombok Utara – Kapolres Lombok Utara Polda NTB AKBP Feri Jaya Satriansyah,SH sebut ada sebanyak 3 orang yang ditemukan positif Covid-19 yang mau masuk ke KLU. Hasil ini diketahui setelah dilakukan penjagaan ketat di tiga pintu masuk KLU dengan melakukan tes swab antigen.
“Kalau kita seperti ini bagaiamana kita tahu mereka ini positif covid-19, dan sekarang karena kita lakukan swab antigen, jadi kita tahu ada yang positif, ” Ungkap Kapolres Lotara (19/5/21).
Kapolres Lotara menjelaskan, Intervensi kampung sehat 2 NTB bentukan Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, S.I.K.M.H, sebagai upaya Kepolisian membantu Pemda dalam percepatan penanganan Covid-19 di NTB khususnya KLU menjadikan motivasi kami untuk kerja keras dalam penanggulangan Covid-19 di wilayah KLU, dan ini kita lakukan dengan melakukan swab antigen sesuai kebijakan yang sudah diatur, terutama untuk orang luar KLU yang masuk ke KLU. Kedua untuk pengendara yang tidak mematuhi protokol covid seperti tidak menggunkan helem, Pakai masker, jadi langsung kita swab dia. Penyekat inipun tidak dilakuan hari ini saja, tetapi akan dilakukan selama 6 hari sampai senin 24/05.
Lebih lanjut Orang nomer satu di jajaran Polres Lotara ini mengatakan pemerikasaan di tiga pintu masuk KLU ini dilakukan dari pukul 8.00 – 18.00 Wita. Kegiatan ini target kita guna meminimalisir masuknya Covid di KLU. Menurut Kapolres dengan ditemukan nya yang positif Covid-19, tentu rencana penyekatan ini dilakukan sesuai jadwal yang ada. “Dan untuk selanjutnya apakah akan ada penambahan waktu dari jadwal awal atau tidak itu nanti akan dilihat sesuai kondisi dilapangan, ” Sambungannya.
Lanjut dia, kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya pencegahan terjadinya masa yang banyak di lebaran ketupat besok. Tidak hanya itu hari ini juga sudah ada surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemda KLU untuk menutup tempat wisata. Artinya tempat wisata juga akan ditutup, personil juga akan kerahkan untuk pengamanan. Hal ini diakukan karena memang kondisi sedang tidak normal, jadi mau tidak mau seblum membludaknya kasus Covid-19.
“Apalagi di minggu terkahir ini kita sudah masuk Zona orange makanya kita harus mulai gas rem, gas rem, apalagi ini sudah ada instruksi dari kemendagri untuk menutup tempat wisata, ” Ujarnya.
Sementara itu, Danndim 1606/lobar , Kolonel Arm Gunawan,S.Sos M.T mengaku sepakat seperti seperti yang disampaikan Kapolres Lotara untuk melawan Covid. Kegiatan ini juga dilakukan tidak pada saat ini saja, tetapi ini sering dilakukan jauh hari. “Jadi tidak di lebaran ketupat saja, tapi jauh hari juga sering kita lakukan, ” Tegas Dndim 1606 Lobar
Kebetulan saat ini di Klui ada ditemukan dua positif, artinya penyebaran Covid ini tidak boleh di anggap main-main. Kedua orang inipun positif nya tanpa gejala. Setelah dikonfirmasi keduanya mengaku pas lebaran sudah ke lombok timur dan lombok tengah. “Pkoknya kita tahu dimana kedua orang ini kena, ” Katanya.
Menurutnya, upaya penyekatan ini dilakukan agar tidak adanya penumpukan masa. Terlebih lagi di KLU banyak sekali pantai yat manjadi tujuan masyarakat yang mengelar lebaran ketupat. Atas petunjuk kemdagri yang menyebutkan Zona merah dan orens ditutup, maka inilah langkah menutup tempat wisata.
“Intinya kita fokus menjaga kesehatan masyarakat kita, dan kedua orang ini kita akan antar pulang nanti agar tidak kemana-mana, nanti akan di kawal oleh babinsa sampai ke tempat nya, ” Tambahnya.
Staf promosi kesehatan dikes KLU, Era Ningsih memaparkan, kedua orang ini yakin dari Ampenan, Kota Mataram inisial MS (40) dan MM (40). Dari 50 alat rapid test yang disediakan hari ini khsusus di Klui baru terpakai 17. Dari 17 itu duanya positif Covid 19.
“Mereka langsung dibuatkan surat keterangan pelaku perjalanan di RDT positif, dan dipulangkan ke asalnya, ” Pungkasnya.
Berdasarkan data yang dihimpun di Pusuk dilakukan sebanyak 25 rapid antigen, dari jumlah itu 1 positif inisial (II) dari Lombok Tengah.
Tidak hanya itu, Kapolres bersama Forkopinda mengajak masyarakat untuk melakukan lebaran ketupat di rumah saja. Sebab dengan melakukan itu, secar tidak langsung sudah memebrikan kontribusi kepada pemerintahan dalam rangka pencagahan covid19.