Lombok Utara – Intervensi kampung sehat 2 NTB bentukan Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, S.I.K.M.H, sebagai upaya Kepolisian membantu Pemda dalam percepatan penanganan Covid-19 di NTB membuat Tim Satgas Covid-19 Lombok Utara (KLU) mengambil langkah tegas terhadap liburan pascalebaran hingga Lebaran Topat mendatang. Penjagaan ketat di seluruh pintu masuk Lombok Utara mulai diberlakukan hari ini (19/5/21). Tak hanya cek suhu tubuh, warga dari luar wajib menjalani swab Rapid Antigen jika ingin memasuki kawasan Lombok Utara.
“Mulai besok (hari ini,Red) bagi warga yang masuk ke KLU akan dilakukan swab tes rapid antigen. Wajib tanpa terkecuali,” ujar Kapolres Lotara AKBP Polda NTB Feri Jaya Satriansyah, kemarin (18/5/21).
Upaya ini dilakukan untuk mencegah peningkatan angka kasus korona di Lombok Utara. Bahkan tak hanya pintu masuk Lombok Utara, rapid Antigen juga akan dilakukan di destinasi wisata dan titik keramaian lainnya.
“Pasar juga termasuk,” sambung dia.
Penjagaan ketat tersebut diakui Feri dengan melibatkan Dinas Kesehatan, TNI dan Satpol PP. Polres Lotara sendiri menerjunkan 400 personel, dibantu Satpol PP sebanyak 48 orang dan TNI sekitar 30 orang. Penjagaan dilakukan setiap hari hingga 24 Mei mendatang.
“Rapid Antigen ini bukan hanya bagi warga KLU yang akan masuk ke KLU, tapi siapa saja yang masuk langsung kita lakukan rapid Antigen,” tegas dia.
Sementara untuk kendaraan pikap yang mengangkut orang, Feri mengaku tidak perlu rapid test. Sebab kendaraan beserta penumpangnya akan langsung diminta putar balik alias dilarang masuk ke KLU.
” Tidak perlu kita lakukan rapid antigen, mereka langsung kita suruh pulang alias balik kanan,” tegas dia lagi.
Tidak hanya pickup mengangkut orang, pengendara roda dua tanpa helm dan masker juga langsung diminta putar balik atau pulang. Sedangkan bagi yang memakai masker dan helm, akan langsung dilakukan rapid Antigen. Perlakuan rapid Antigen juga berlaku bagi pengendara roda empat, baik kendaraan pribadi maupun angkutan umum dan lainnya.
“Pokoknya kami mempersempit ruang gerak orang yang masuk dalam rangka pemutusan mata rantai Covid. Karena kami tidak ingin terjadi seperti di India,” kata Feri.
Penjagaan ketat juga akan dilakukan di seluruh destinasi wisata. Tujuannya agar tidak ada orang yang masuk sembarangan dan berkerumun. Pihaknya tidak ingin KLU menjadi zona merah akibat kurangnya pengawasan.
Ia mengimbau seluruh warga KLU untuk melaksanakan Lebaran Topat di rumah masing-masing. Menghindari tempat keramaian untuk menghindari Covid-19, dan tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Lombok Utara H Lalu Bahrudin mengatakan, langkah tersebut diambil sebagai upaya antisipasi penularan Covid-19. Hal itu mengingat belum ada tanda penurunan kasus positif hingga saat ini.
“Malah justru tiap hari ditemukan kasus baru positif Covid-19,” aku dia.
Tes bebas Covid-19 dengan rapid Antigen akan dilakukan di pintu masuk Pusuk dan pintu masuk Klui Kecamatan Pemenang. Pemberian rapid Antigen dilakukan karena hasil tes yang bisa diketahui lebih cepat.
“Kita sudah mulai hari ini, dan akan berakhir hingga 24 Mei mendatang sehabis lebaran Topat,” kata Bahrudin.
Ia menambahkan, rapid tes Antigen ini dilakukan sesuai dengan surat perintah Kapolres yang telah disampaikan pada kepala daerah. Tujuannya untuk mendukung pencegahan penularan virus Covid-19. Sebab saat ini angka kasus masih ditemukan cukup tinggi dan terus mengalami perkembangan. Per 18 Mei tercatat sebanyak 33 kasus positif, dan 5 dinyatakan sembuh.
“Pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri sebanyak 15 orang, sementara sisanya dilakukan perawatan di sejumlah rumah sakit,” beber mantan direktur RSUD Lombok Utara itu.
Bahrudin berharap wabah Covid-19 ini menjadi atensi semua pihak. Sebab itu disiplin protokol kesehatan sangat penting. Terutama memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
“Kita khawatir jika masyarakat kendor dalam penerapan protokol kesehatan dapat menjadi peluang virus berkembang,” pungkas dia.