HukrimNTB.com – Hujan deras kembali menerpa di Seputaran Wilayah Senggigi, yang mengakibatkan beberapa titik terjadi genangan air yang cukup tinggi, Selasa (17/11).
Kapolsek Senggigi AKP Bowo Tri Handoko, S.E., S.I.K., mengatakan genangan air ini terjadi di depan hotel Katamaran Resort Senggigi dusun Mangsit, desa Senggigi, Kec. Batulayar.
“Adapun ketinggian air yang menggenang diperkirakan sekitar 10 cm, dan menggenangi area jalan raya Senggigi menuju KLU sepanjang kurang lebih 500 meter,” ungkapnya.
Secara rinci, Kapolsek menjelaskan bahwa genangan air ini mulai dari depan hotel Katamaran Resort sampai depan Holiday Resort.
“Intensitas hujan yang turun sangat deras disekitar lokasi, dan genangan air juga diperparah oleh saluran air yang ada di sisi kiri dan kanan jalan raya tersumbat,”imbuhnya.
Sehingga air tersebut meluber hingga ketengah jalan, yang sempat membuat arus lalulintas disekitar lokasi ini sempat terganggu.
Kapolsek beserta jajarannya langsung turun kelokasi, melakukan upaya pembersihan untuk melancarkan kembali aliran air yang tersumbat tersebut.
“Genangan air berangsur-angsur surut dan menyisakan tumpukan lumpur dan tanah yang tersisa di badan jalan, sehingga sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan lalulintas,” imbuhnya.
Walaupun aliran air mulai surut, namun untuk memastikan jalan raya aman dilalui pengendara, Polsek Senggigi juga melakukan pembersihan terhadap lumpur yang ada ditengah jalan.
“Setelah membersihkan saluran air yang tersumbat, kami juga bergotong-royong untuk bersama-sama membersihkan tumpukan tanah dan lumpur tersebut,” ujarnya.
Dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan sebelumnya, seperti sekop, cangkul dan galah, akhirnya tumpukan tanah dan lumpur berhasil disingkirkan.
“Kalau tidak segera diatasi, maka dikhawatirkan tumpukan tanah dan lumpur tersebut, dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas, serta agar air hujan dapat mengalir dengan lancar,” jelasnya.
Sampai saat ini, Polsek Senggigi tetap meningkatkan kewaspadaannya, dengan lebih aktif melakukan patroli di Lokasi-lokasi yang dianggap berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor.